BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan,
secara umum adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi
mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara
efektif dan efisien.Salah satu prinsip pendidikan adalah pendidikan
diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta mereka dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu pendidikan. Sejalan dengan prinsip tersebut, perubahan
mendasar menuju pendidikan di masa depan adalah SDM, lingkungan, fasilitas
pendukung kegiatan belajar mengajar, kurikulum, dan pihak-pihak yang menangani
pendidikan.
B. Rumusan
Masalah
1. Kelemahan
pendidikan masa kini.
2. Langkah-langkah
yang dilakukan untuk merubah perubahan mendasar pendidikan masa kini
secara maksimal untuk pendidikan masa depan yang lebih baik.
3. Rencana
strategi untuk Pendidikan di Masa Depan.
C. Tujuan
Untuk
mengetahui kelemahan pendidikan masa kini dan strategi apa yang perlu dilakukan untuk merubahnya menjadi lebih
baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
1)
Beberapa Kelemahan
Pendidikan Masa Kini
Telah
banyak usaha dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan
Indonesia. Namun di sisi lain, terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan mutu
pendidikan sulit untuk ditingkatkan. Pertama, sumber daya manusia di Indonesia
rendah, lalu kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan
pendekatan educational production function yang tidak konsekuen. Kebijakan ini
hanya mengandalkan input yang baik untuk menghasilkan output yang baik, masalah
proses hampir diabaikan. Kebijakan seperti ini lebih menekankan pada lembaga
pendidikan sebagai pusat produksi. Kedua, penyelenggaraan pendidikan secara
sentralistik. Keputusan birokrasi dalam hal ini hampir menyentuh semua aspek
sekolah, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kondisi sekolah tersebut.
Akibatnya, sekolah kehilangan kemandirian, motivasi, dan inisiatif untuk
mengembangkan lembaganya. Ketiga, peran serta masyarakat dalam pengelolaan
pendidikan masih kurang. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan hanya bersifat
dukungan dana. Padahal yang lebih penting adalah partisipasi dalam hal proses
pendidikan yang meliputi; pengambil keputusan, monitoring, evaluasi, dan
akuntabilitas. Dengan demikian, sekolah dan masyarakat secara bersama-sama
bertanggungjawab dan berkepentingan terhadap hasil pelaksanaan pendidikan,
bukan sekolah yang bertanggungjawab kepada masyarakat terhadap hasil
pelaksanaan pendidikan itu sendiri.
2)
Langkah-langkah Yang
Dilakukan Untuk Merubah Perubahan Mendasar Pendidikan Masa Kini Secara Maksimal
Untuk Pendidikan Masa Depan Yang Lebih Baik.
a. Sumber
Daya Manusia
Sumber
Daya manusia berperan penting dalam kemajuan pendidikan di masa depan. Karena
SDM penggerak dari seluruh aktifitas pendidikan. Sumber daya manusia yang baik
akan menghasilkan mutu pendidikan yang baik pula dimasa depan. Berikut
faktor-faktor pembentukan karakteristik menuju SDM yang baik bagi peserta didik :
·
Latar Belakang
(keluarga)
Peserta
didik yang berkualitas mampu mengikuti
pendidikan di sekolah dengan baik didapat dari keluarga yang baik pula. Apabila
peserta didik mempunyai masalah dalam latar belakangnya, kemungkinan akan
mempengaruhi proses belajarnya di sekolah. Mengapa demikian? Karena faktor keluarga dapat mempengaruhi
mental dan pola perkembangan pikiran peserta didik. Contoh, dari keluarga
broken home, kemungkinan peserta didik akan kurang mendapat perhatian penuh
dari kedua orang tua sehingga peserta didik akan minder ke teman-temannya dan
akan mengurangi konsentrasinya di pelajaran ketika disekolah. Beda dengan
peserta didik yang mempunyai keluarga yang utuh, mereka cenderung ceria dan
mampu menerima pelajaran dengan baik di sekolah karena mereka bisa mendapatkan
perhatian utuh dari kedua orang tua. Perhatian disini adalah dengan bertukar
pendapat (berkomunikasi) dan mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya.
Faktor
yang kedua peserta didik dari kalangan orang yang kurang mampu. Sama halnya dengan peserta didik dari
keluarga broken home, mereka minder dan ada kecemburuan ketika teman-temannya
berpakaian dan bersepatu baru, sedangkan peerta didik dari kalangan tidak mampu
tak bisa membeli peralatan sekolah yang layak.Disini peran pendidik adalah
member perhatian khusus bagi peserta didik dari keluarga broken home dengan
tidak meninggalkan perhatian peserta didik lainnya dan menghilangkan
diskriminasi antara peserta didik dari keluarga yang berkecukupan dan peserta
didik dari keluarga yang kurang mampu dengan cara saling tolong menolong dan
adanya pengajaran tentang saling berbagi terhadap sesama.
·
Gizi
Gizi
juga mempengaruhi pola pikir peserta didik di masa depan. Apabila peserta didik
kurang diberi asupan gizi yang cukup, kemungkinan besar dalam penyerapan materi
disekolah akan berkurang.
·
Lingkungan
Lingkungan
berperan aktif dalam pembentukan karakteristik peserta didik di masa
depan. Contohnya, peserta didik hidup
dilingkungan islami, tidak dipungkiri peserta didik mempunyai pola pikir dengan
landasan IMTAQ (iman dan taqwa).
·
Bakat dan minat
Bertahun-tahun
bersekolah, akan menumbuhkan bakat dan minat peserta didik. Disekolah lanjutan,
peserta didik harus bisa memilih sekolah dengan jurusan sesuai dengan bakat dan
minatnya. Peranan sekolah lanjutan adalah mendukung dan mengembangkan bakat
minat peserta didik kearah yang lebih optimal dan siap apabila terjun didunia
kerja.
·
Tenaga pendidik (guru)
Tenaga
pendidik berperan sangat penting dalam
membentuk karakteristik yang baik bagi peserta didik demi kemajuan
pendidikan di masa depan. Menjadi
seorang guru yang hal ini merupakan sebuah pilihan, harus dilakukan dengan
dengan semangat profesi. Guru sebagai profesi
menuntut adanya kemampuan administratif, merencanakan, melaksanakan
kegiatan sesuai dengan rencana, serta mengevaluasi terhadap apa yang telah
dikerjakan disamping kewajibannya mencerdaskan dan membentuk karakteristik para peserta didik.
b.
Lingkungan
·
Keluarga
Keluarga
dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Predikat ini
mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh keluarga dalam
pembentukan prilaku dan kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat logis
dan mudah dipahami karena beberapa alasan berikut ini :
i.
Keluarga merupakan
pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan kepada anak.
ii.
Sebagian besar waktu anak berada di lingkungan keluarga.
iii.
Karakteristik hubungan
orang tua, anak berbeda dari hubungan anak dengan pihak -pihak
lainnya (guru, teman, dan sebagainya).
iv.
Interaksi kehidupan
orang tua anak dirumah bersifat “asli” , seadanya dan tidak dibuat-buat.
Dari
berbagai definisi diatas jelaslah bahwa peranan keluarga sangatlah penting
dalam pencapaian tujuan pendidikan. Keluarga pengaruh yang kuat, langsung dan
sangat dominan kepada anak, terutama dalam pembentukan prilaku, sikap dan
kebiasaan, penanaman nilai-nilai, prilaku-prilaku sejenisnya, pengetahuan dan sebagainya.
·
Sekolah
Sekolah
adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena kemajuan zaman,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga tidak mungkin lagi dapat
memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi muda akan pendidikan. Semakin
maju suatu masyarakat, semakin tinggi pula tuntutan pemenuhan kebutuhan anak
akan pendidikan. Kondisi masyarakat seperti ini mendorong terjadinya proses
formalisasi lembaga pendidikan yang lazim disebut sistem persekolahan.
Jalur
pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan sekolah melalui
kegiatan belajar mengajar dengan organisasi yang tersusun rapi, berjenjang dan
berkesinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah
dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional, dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur.
Untuk
mencapai tujuan pembangunan nasional , maka pendidikan nasional harus
berfungsi:
a.
Sekolah harus mampu menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk
individu melalui pembekalan semua bidang studi.
b.
Sekolah melalui teknik
pengkajian bidang studi perlu mengembangkan sikap sosial, gotong royong,
toleransi dan demokrasi dan sejenisnya dalam rangka menumbuh kembangkan anak
sebagai makhluk sosial.
c.
Sekolah harus berfungsi
sebagai pembinaan watak anak melalui bidang studi yang relevan sehingga
akhirnya akan terbentuk manusia susila yang cakap yang mampu menampilkan
dirinya sesuai dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
d.
Sekolah harus dapat
menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk yang religius dan mampu menjadi pemeluk
agama, yang baik, taat, soleh, dan toleran.
e.
Di dalam konteks
pembangunan nasional, pendidikan formal harus menghasilkan tenaga kerja yang
berkualitas yang mampu mensejahterakan dirinya dan bersama orang lain mampu
mensejahterakan masyarakat, bangsa dan negara.
f.
Sekolah berfungsi
konservatif, inovatif, dan selektif dalam mempertahankan atau memelihara
kebudayaan yang ada, melakukan pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak
dalam proses pendidikan.
1.
Masyarakat
Masyarakat adalah salah
satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi
seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Kaitan
antara masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni :
i.
Masyarakat sebagai
penyelenggara pendidikan, baik yang di lembagakan maupun yang tidak di
lembagakan.
ii.
Lembaga-lembaga
kemasyarakatan atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun tidak
langsung ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
iii.
Dalam masyarakat
tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun dimanfaatkan. Perlu
pula di ingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu
berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan
dirinya.
2.
Fasilitas Sekolah
Fasilitas
disekolah menunjang segala aktivitas belajar para peserta didik. Maka, fasilitas
harus diperbaiki dan ditambah dengan biaya operasional sekolah dari pemerintah
yang telah di bagikan ke sekolah-sekolah untuk merehabilitasi gedung dan sarana
prasarana sekolah untuk menunjang pendidikan yang lebih baik lagi di masa
depan.
Ø
Ruang kelas
Dimasa
depan, ruangan kelas harus memadai, dan layak untuk kegiatan mengajar dan
belajar. Suasana dan keadaan kelas sangat berpengaruh pada proses belajar
peserta didik.
Ø
Sarana Prasarana
Dimasa
depan, Sarana prasarana haruslah lengkap dan layak disetiap sekolah untuk
menunjang pembelajaran siswa. Sarana prasarana yang dimaksud ialah
perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, dan sarana prasarana
lainnya. Dengan adanya sarana prasarana yang memadai, harapannya peserta didik
akan lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan hal-hal baru yang telah
dipelajarinya.
Ø
Peralatan praktikum
penunjang KBM
Peralatan praktikum penunjang KBM juga
haruslah lengkap untuk penelitian, dan pengembangan materi. Dan sebagai alat
bantu/peraga guru ketika pemberian materi kepada para peserta didik. Dengan
demikian, para peserta didik tidak hanya terpaut pada buku saja, mereka bisa
memelajari bahkan mengembangkannya melalui sistem praktikum.
3.
Kurikulum
Kurikulum
di setiap Negara memang berbeda-beda, karena kurikulum harus menyatu dengan
kebudayaan dan kemampuan peserta didik. Di Indonesia, kurikulum selalu
berkembang setiap tahunnya, sesuai dengan perkembangan kemampuan dasar peserta
didik dari masa ke masa. Namun disetiap kurikulum pasti ada kelebihan dan
kelemahannya. Dari kelemahan tersebut, kurikulum dievaluasi dan terus
diperbaiki sesuai alur perkembangan kemampuan dasar peserta didik disetiap
tahunnya.
Ø
Kurikulum 2013
Menurut
saya, kurikulum 2013 mempunyai beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki untuk
pendidikan di masa depan.
Kelemahan
a)
Banyak guru yang
beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini guru tidak perlu menjelaskan
materinya.
b)
Sebagian besar guru
belum siap. Jangankan membuat kreatif siswa, terkadang gurunya pun kurang kreatif.
c)
Guru juga tidak pernah
dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013. Pemerintah
melihat seolah-olah guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.
d)
(UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong
orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses
pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran yang
tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga memberikan
kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
e)
Konten kurikulum masih
terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak
materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat kemampuan siswa
f)
Materi terlalu luas,
kurang mendalam.
g)
Beban belajar terlalu
berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.
h)
Tenaga Kependidikan
Ø
Tenaga kependidikan
adalah orang-orang yang terlibat dalam pendidikan :
a)
Pemerintah (mentri
pendidikan)
Pemerintah
berperan penting dalam pelaksanaan sistem pendidikan. Pemerintah bertugas
mengatur kurikulum, mengevaluasinya, dan juga mengatur biaya untuk
berlangsungnya sistem kinerja pendidikan. Untuk pendidikan di masa depan,
pemerintah harus tegas, cerdas, dan bersih dalam membangun sistem pendidikan
masa depan lebih baik lagi. Tak ada korupsi dan penyelewengan dana APBN
sehingga lupa akan visi misinya dalam membangun sekolah-sekolah termasuk
sekolah terpencil di pelosok.
b)
Dinas Pendidikan Daerah
Dinas
Pendidikan Daerah bertugas mengatur jalannya pendidikan didaerahnya dan
mengawasi sistem kinerja di setiap sekolah di daerahnya.
c)
Kepala Sekolah
Kepsek
adalah pemimpin dari suatu sekolah. Kepsek bertugas untuk mengawasi alur proses KBM di sekolah,
mengevaluasinya bersama guru-guru yang terkait, membuat peraturan sekolah
sesuaai UU Pendidikan, mengesahkan jalannya proses-proses kegiatan pendidikan
di sekolah dan mengatur segala
kepentingan resmi terkait pendidikan untuk sekolahnya.
d)
Tenaga pendidik (guru)
Tugas
guru adalah sebagai pendidik para peserta didik. Di Indonesia, Guru diwajibkan
mempunyai pengalaman dan pendidikan sarjana
untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka ajarkan kepada
peserta didik. Namun menurut saya, kinerja seorang guru yang sudah bergelar
sarjana terkadang masih ada yang tidak bisa mengajar dengan menyesuaikan
karakter peserta didik. Sehingga pendidikan dihasilkan kurang berkualitas bagi
seluruh peserta didiknya. Saya berharap di kurikulum selanjutnya, pendidikan
guru dibatasi hingga gelar master dan benar-benar mumpuni juga mampu menyatukan
karakteristik peserta didik dengan materi yang akan diajarkannya.
4.
Rencana strategi untuk
Pendidikan di Masa Depan
Beberapa
hal penting berkaitan dengan rencana strategis tentang pendidikan masa akan
datang, dirumuskan melalui prinsip meliputi;
Visi
Misi
Motto
analisis lingkungan
strategi.
Analisis
tersebut meliputi: Pencermatan
Lingkungan Internal (PLI), yaitu memperhatikan kekuatan, terdiri dari:
pengalaman program sekolah, SDM, strategi sekolah, dan strategi jurusan. Selanjutnya, memperhatikan
kelemahan yang meliputi: sarana dan
prasarana, sistem penunjang administrasi, kualitas layanan, akreditasi sekolah,
pemerataan kompetensi guru, keterampilan tenaga laboratorium, atmosfir
akademik, penelitian, sumber dana, tingkat kesejahteraan guru dan tenaga administrasi,
dan sistem database sekolah. Selain itu, Pencermatan Lingkungan Eksternal
(PLE), memuat: Peluang. Kebijakan pemerintah untuk:
ü
pengembangan Kawasan
Timur Indonesia (Sul-Sel, gerbang utama)
ü
Badan Hukum Pendidikan
ü
guru sebagai tenaga
professional, dengan gaji yang layak
ü
kesempatan kerjasama
dengan Dunia Usaha dan Industri (DUDI)
ü
kesempatan memperoleh
hibah dari lembaga donor, pemerintah dan swasta dari dalam maupun luar negeri
ü
tersedianya potensi
sumber daya alam
ü
kebijakan nasional
tentang pengembangan budaya kewirausahaan
ü
peluang kerjasama
dengan alumni
ü
orangtua siswa yang
mempunyai kemampuan berbagai bidang yang berbeda-beda.
Faktor-faktor
yang diperhatikan dalam membangun sekolah di masa depan:
§
Salah satu indikator
penting paradigma pendidikan masa depan adalah keterlibatan secara aktif
seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaan pendidikan. Mereka yang dimaksud
adalah stake-holder, orangtua, oraganisasi massa (ORMAS), perguruan tinggi, dan
Dunia Usaha dan Industri (DUDI). Berkaitan dengan hal ini, dukungan seluruh
proses pelaksanaan pendidikan sangat dibutuhkan untuk terjadinya sinergi yang
berkelanjutan dan dinamis.
§
Beberapa hal yang
terkait langsung dengan hal di atas, yaitu: pembangunan fisik mendukung
terlaksananya pendidikan berbasis masyarakat, pembangunan infrastruktur
pendukung yang memungkinkan mobilitas yang tinggi dengan pertukaran data yang
lebih mudah, semua ruang kelas dirancang
dan dilengkapi media pembelajaran yang diperlukan, sehingga memungkinkan proses
pembelajaran dapat berjalan kapan saja, dan
media pembelajaran mampu memobilisasi, fleksibel, dan mudah disesuaikan
dengan perubahan yang terjadi dalam aktivitas pembelajaran.
§
Atmosfir pembelajaran
yang kondusif merupakan salah satu indikator penting bagi masyarakat dalam
memilih tempat belajar untuk anak mereka. Selain itu, atmosfir akademik yang
kondusif, berbeda, dan Student-Centre memungkinkan siswa mengembangkan
potensinya dengan baik. Suasana akademik yang baik mempunyai tingkat
ketergantungan yang relatif kecil terhadap waktu dan tempat. Suasana akademik
yang ada sistematik dan tidak terikat pada perubahan.
§
Dalam rangka menjaga
keberlangsungan integrasi kurikulum; profesionalisme staf seyogyanya didukung oleh kegiatan penelitian
dan pengembangannya, tetap menjaga
kerjasama dengan dewan riset dan pengembangannya dalam menerapkan hasil-hasil
penelitian terkini, dan school berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran, di
mana guru dan siswa dapat merancang, melakukan, dan mengevaluasi hasil-hasil
penelitian dalam rangka mengembangkan proses pembelajaran.
§
Kepemimpinan yang
profesional meliputi: dampak
pembelajaran yang baik, strategi
berpikir, motivasi dan dorongan
stake-holders, pemanfaatan teknologi dalam setiap kesempatan, merancang dan mendemostrasikan pengembangan
profesional sesuai kebutuhan,
berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat, memaparkan pertanggungjawaban
keuangan, dan melakukan evaluasi secara
berkelanjutan dengan cara kolaborasi.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan :
Dapat ditarik
kesimpulan bahwa system pendidikan masa depan yang baik haruslah dimulai dari
akarnya dahulu, yakni Sumber Daya Manusia sebagai penggerak sistem pendidikan.
SDM yang baik mencakup karakteristik setiap para peserta didik yang baik.
Karakteristik terbentuk dari latar belakang keluarga, lingkungan, gizi, minat,
serta peran tenaga pendidik. Setelah SDM sudah memenuhi kriteria baik, maka
fasilitas dan sarana prasarana penunjang berlangsungnya pendidikan juga harus
dipenuhi kelengkapan dan kelayakannya agar peserta didik nyaman dan siap
menerima pelajaran dengan baik sesuai harapan pendidikan di masa depan. Peran orang-orang dalam pendidikan juga
sangat penting dalam pendidikan di masa depan. Mereka bertugas merencanakan
startegi pendidikan seperti kurikulum, melaksanakannya serta mengevaluasi demi
sistem pendidikan yang lebih baik lagi di masa depan.